Serang, (25/9). Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten melakukan dialog Pencegahan Radikalisme dan Terorisme bagi kalangan Perempuan di Banten dengan Tema Mencegah Radikalisme dan Terorisme Sejak dari Keluarga. Acara ini dilaksanakan Hotel Kharisma Jl. Otista Raya, No 58 Jujuluk, Rangkasbitung.
Peserta yang hadir didominasi oleh kaum perempuan dan tokoh perempuan yang sengaja diundang oleh FKPT Banten dalam acara dialog ini, mengingat Ibu adalah jantung keluarga, ibu sebagai tiang negara, ujar ketua pelakasana kegiatan dialog, Ikhwan Syarief yang juga Kabid FKPT Banten Bidang Pemuda dan Perempuan.
Lebih lanjut, ikhwan mengatakan, “FKPT Banten merasa prihatin dengan telah terlibatnya Ibu dan Anak dalam kejadian bom bunuh diri, Mei 2018 di Surabaya bebrrapa waktu yang lalu, sehingga FKPT Banten secara concern melakukan upaya kontra radikalisasi untuk mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme”.
Hal tersebut juga dipertegas oleh Ketua FKPT Banten, Brigjen. Pol (Purn) Hj. Rumiah, MH bahwa banyak wanita yang saat ini sudah terpapar oleh paham radikal dan terorisme, sehingga sangat diperlukan sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme di kalangan perempuan. Peran aktif perempuan sudah sangat urgen dilakukan, sehingga kecenderungan perempuan yang lebih sering berkumpul dengan keluarga dan masyarakat dapat “ngerumpi” tentang upaya pencegahan radikalisme dan terorisme dimulai dari lingkungan keluarga.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banten, Ade Rossi Khaerunisa mengatakan DPRD mendorong untuk memperbanyak kegiatan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di seluruh kabupaten/kota di provinsi Banten. Menurutnya, pembangunan tidak hanya sekedar pembagunan infrastuktur tetapi juga pembangunan mental yang salah satunya adalah terhindarnya masyarakat Banten terpapar oleh paham-paham yang memecah NKRI dan terlepas dari paham radikal dan terorisme.
Aci, sapaan Ade Rossi Khaerunisa juga berpesan bahwa bergaulah dengan orang yang tepat, jangan salah bergaul. Cukupkan Ilmu dan awasi anal-anak dan keluarga dari bahaya teknologi. Jangan sampai ada pembiaran terhadap anak-anak bermain games di gawai tanpa pengawasan orang tuanya.
Acara dialog yang dibuka oleh Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, dalam sambutannya mengungkapkan ucapan terima kasih kepada FKPT Banten yang telah melaksanakan kegiatan pencegahan radikalisme dan terorisme di Kabupaten Lebak. Lebih lanjut Ade mengatakan pahami substansi dialog hari ini, dan sampaikan kepada anggota keluarga, tetangga dan masyarakat. Karena pembangunan mental tidak dapat dilihat hasilnya dalam waktu singkat, tetapi ibu, keluarga, masyarakat dan pemerintah bersama-sama membangun mental masyarakat, salah satunya dengan melakukan pencegahan terhadap bahaya Paham radikal dan terorisme.
Hadir sebagai narasumber Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik, Ade Ariyanto memberikan materi tentang Mencegah Radikalisme Dan Terorisme Sejak Dari Keluarga. Dalam paparanya ade memgungkapkan, Ibu adalah orang yang pertama yang bisa menanamkan nilai-nilai agama yang sebenarnya, Ibu adalah taman pendidikan bagi anak hingga usia remaja, dan Ibu merupakan kunci dalam hal nilai-nilai kebaikan dan toleransi bagi anak-anaknya. Sehingga perlu upaya-upaya pencegahan radikalisme dan terorisme dengan bahasa ibu. Sementara narasumber lainnya, Amas Tadjuddin menjelasakan tentang kebijakan FKPT Banten dalam mencegah terorsime dan radikalisme di provinsi Banten. Amas mengajak kaum perempuan untuk menjaga keluarganya dari bahaya paham radikal dan terorsime.